Dj Sambil Slot Mahjong Meledak Terus Menerus
Penyebab Bersin Terus Menerus
Berikut ini beberapa penyebab bersin terus menerus:
Sindrom Kaki Gelisah
Sindrom kaki gelisah (RLS) adalah kondisi yang mengacu pada dorongan tak terkendali untuk menggerakkan kaki saat istirahat. Kondisi ini juga sering kali menimbulkan sensasi tidak nyaman pada kaki.
RLS dapat terjadi saat terjaga dan tidur. Orang yang mengalami RLS saat bangun mungkin akan mengalami kesulitan untuk tidur.
Jika RLS terjadi saat tidur, hal ini dapat menyebabkan kaki seseorang kejang atau tersentak berulang kali sepanjang malam. Meskipun hal ini mungkin tidak cukup untuk membangunkan orang tersebut, hal ini dapat mencegah mereka mencapai tahap tidur nyenyak. Akibatnya, orang tersebut mungkin merasa lesu dan lelah keesokan harinya.
Sakit Kepala Sekunder
Sedangkan untuk sakit kepala akibat kondisi medis lain, ini dikenal dengan jenis sakit kepala terus-menerus sekunder. Beberapa gangguan kesehatan yang bisa menjadi penyebab sakit kepala ini, antara lain:
Mereka yang mengalami migrain atau sakit kepala tipe tegang yang kronis bisa mengatasi keluhan dengan konsumsi obat sakit kepala yang dijual bebas. Namun, konsumsi obat sakit kepala secara berlebih, lebih dari 2 hari dalam seminggu atau 9 hari dalam sebulan, akan meningkatkan risiko terjadinya rebound headache (sakit kepala berulang).
Sakit kepala berkepanjangan memang dapat disebabkan berbagai faktor. Bila Anda memiliki keluhan sakit kepala yang berulang dan tidak kunjung sembuh, segera periksakan diri ke dokter spesialis saraf untuk memastikan penyebabnya, sekaligus mendapatkan penanganan yang sesuai.
Baca juga: Agar Sakit Kepala Tak Terus Berulang
Mengenali Gejala yang Timbul
Banyak kasus sakit kepala kronis primer yang tidak diketahui penyebabnya. Namun, sakit kepala kronis non-primer, memiliki beberapa kemungkinan penyebab, antara lain infeksi, peradangan atau gangguan pembuluh darah otak, tumor otak, cedera dan gangguan tekanan pada otak.
Beberapa jenis sakit kepala terus-menerus yang umum dikeluhkan, antara lain :
Sakit kepala jenis ini ditandai dengan gejala rasa sakit yang menekan pada dua sisi kepala. Intensitasnya mulai dari ringan hingga menengah. Sakit kepala tegang yang terjadi secara kronis dapat terjadi tanpa pemicu aktivitas fisik. Sebagian orang mengalami peningkatan sensitivitas di kepalanya ketika disentuh.
Migrain jenis ini umumnya terjadi pada seseorang yang pernah mengalami migrain sebelumnya. Dapat dikenali dengan gejala berupa sakit kepala pada satu atau dua sisi kepala, sensasi berdenyut, dan kemungkinan menyebabkan rasa sakit menengah sampai sakit luar biasa. Migrain kronis dapat dipicu oleh aktivitas fisik rutin. Kondisi ini juga mungkin diiringi dengan mual, muntah, dan sensitif terhadap suara serta cahaya.
Sakit kepala jenis ini biasa muncul mendadak. Dengan gejala sakit kepala yang menekan atau kepala terasa mengencang. Rasa sakitnya mulai dari ringan hingga menengah, tanpa dipengaruhi oleh aktivitas tertentu. Umumnya terjadi selama tiga hari berturut-turut pada serangan pertama.
Ditandai dengan sakit kepala di salah satu sisi kepala, tiap hari secara terus-menerus dengan intensitas yang naik turun. Bisa diiringi dengan gejala mata berair atau merah pada sisi yang terasa sakit, hidung tersumbat atau berair, menurunnya kelopak mata atau pembesaran pupil mata dan merasa lelah. Sakit kepala ini biasanya akan menjadi lebih parah, dengan munculnya gejala-gejala mirip migrain.
Sakit kepala ini merupakan akibat dari penggunaan obat pereda nyeri berlebihan. Penggunaan obat pereda nyeri dalam jangka waktu lama ataupun obat ergotamine untuk mengobati migrain yang dihentikan tiba-tiba, kemungkinan akan memicu sakit kepala rebound.
Dapat dipicu oleh tumor otak, kista atau volume cairan otak yang meningkat sehingga tekanan di kepala meningkat. Gejalanya berupa sakit kepala yang muncul secara tiba-tiba, parah serta diiringi gejala gangguan saraf lain seperti muntah, kejang-kejang dan gangguan penglihatan. Namun sering kali diawali dengan sakit kepala konstan selama beberapa waktu pada saat tekanan di dalam rongga kepala meningkat secara bertahap sebelum akhirnya menimbulkan gejala-gejala di atas.
Sakit kepala terus-menerus kemungkinan terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama setelah trauma kepala.
Umumnya dialami pasien di atas usia 60 tahun, yang dipicu oleh tekanan bola mata yang meningkat atau disebut glaukoma, baru sembuh dari infeksi herpes, penyakit pembuluh darah seperti arteritis sel raksasa atau alasan psikologis.
Cara Mengatasi Bersin
Hampir serupa dengan berkedip, bersin menjadi hal yang terjadi secara refleks dan tiba-tiba.
Sebaiknya ketahui beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi bersin, seperti:
Lingkungan yang berdebu
Salah satu penyebab bersin tidak kunjung mereda adalah berada pada lingkungan yang kotor dan berdebu. Sebab, debu dapat lebih mudah masuk ke saluran hidung hingga menyebabkan iritasi.
Hal ini pun lebih rentan terjadi pada seseorang yang memiliki alergi debu. Biasanya, bersin akan disertai dengan gejala lainnya, seperti hidung yang berair, hidung gatal, dan mata yang memerah.
Jika kamu mengalami alergi, coba gunakan rekomendasi obat alergi pada artikel berikut ini: “5 Rekomendasi Obat Gatal karena Alergi dengan Resep Dokter”.
Perubahan cuaca secara tiba-tiba dapat membuat kamu mengalami bersin yang tak kunjung mereda. Biasanya, hal ini rentan terjadi saat suhu dingin, seperti saat musim hujan atau musim dingin.
Namun, suhu tubuh biasanya dapat beradaptasi dengan suhu yang baru. Setelah menyesuaikan diri, bersin bisa mereda secara perlahan dengan sendirinya.
Mengonsumsi makanan tertentu
Makanan yang pedas, panas, dan proses masaknya yang menggunakan rempah dapat menyebabkan kamu mengalami bersin.
Biasanya, bersin akibat pengonsumsian makanan dapat berhenti setelah kamu selesai mengonsumsi makanan tersebut.
Stres dan emosi kuat lainnya bahkan bisa memicu bersin. Ketika Anda mengalami stres, tubuh Anda melepaskan hormon dan zat kimia, termasuk histamin.
Kadar histamin yang tinggi dapat menyebabkan bersin serta gejala alergi lainnya seperti biduran dan mata gatal.
Mitos Berkaitan dengan Bersin Terus Menerus
Walaupun sudah cukup banyak penjelasan medis di balik bersin, mitos-mitos unik tentang bersin tetap beredar di masyarakat. Berikut adalah dua mitos bersin yang paling sering dikaitkan dengan bersin terus menerus:
Tidak ada yang tahu pasti dari mana mitos ini berasal, tetapi bersin menjadi tanda bahwa kamu sedang dibicarakan oleh orang lain cukup sering kamu dengar, bukan?
Frekuensi bersin bahkan dikatakan bisa menjadi tanda jenis obrolan yang sedang dibicarakan. Bersin sekali dianggap hal yang dibicarakan adalah hal baik tentang kamu.
Bersin 2 sampai 3 kali dipercaya ada orang lain yang sedang membicarakan hal-hal negatif tentang kamu. Padahal ini hanya mitos dan tidak terbukti secara medis kebenaranya.
Pernah dengar kan saat ada yang bersin langsung ada yang menimpali “bless you”. Hal ini muncul karena ada anggapan bahwa bersin merupakan pertanda jantung berhenti berdetak sejenak.
Hal ini bisa menimbulkan pertanyaan bagaimana kalau bersin terus menerus, jantung jadi sering berhenti, apakah hal ini berbahaya? Tidak, ya. Ingat ini hanya mitos.
Bersin Terus Menerus adalah Suatu Pertanda Beragam Kondisi Ini
Bersin terus menerus bisa merupakan suatu pertanda atau gejala, tetapi ini berkaitan dengan kondisi kesehatan. Berikut ini beberapa kondisi yang menjadi penyebab bersin terus menerus:
Bersin terus menerus merupakan gejala pilek dan flu. Pilek bisa disebabkan oleh beragam kondisi dan infeksi, termasuk alergi dan infeksi virus, seperti rhinovirus, parainfluenza, hingga coronavirus.
Biasanya, selain bersin terus menerus, pilek juga akan ditandai dengan meler, hidung tersumbat, bahkan deman dan tidak enak badan. Berbeda dengan pilek, flu adalah penyakit akibat infeksi virus influenza. Flu biasanya akan ditandai dengan bersin yang diikuti dengan demam, sakit kepala, dan tidak enak badan.
Kondisi lain yang bisa menyebabkan kamu bersin terus menerus adalah rhinitis alergi, yaitu terjadinya radang pada hidung akibat reaksi alergi. Biasanya bersin-bersin akibat reaksi alergi punya kekhasan tersendiri, yaitu muncul saat terpapar zat pemicu alergi atau alergen dan mereda saat zat pemicunya dijauhkan.
Selain itu, biasanya akan muncul gejala alergi lain, yaitu rasa gatal di hidung dan area yang terpapar alergen, sehingga timbul keinginan untuk menggaruk atau menyentuh hidung.
Ada beragam jenis alergen yang bisa berbeda-beda pada tiap orang. Namun, beberapa hal yang sering kali memicu alergi adalah debu, suhu dingin, asap, bulu hewan, hingga kotoran serangga.
Selain akibat alergi, bersin terus menerus juga bisa terjadi karena faktor lain, misalnya bau menyengat, mengonsumsi makanan pedas, gejala putus obat opioid, hingga perubahan hormon pada wanita hamil.
Nah, setelah mengetahui mitos dan fakta seputar bersin, jangan langsung serta merta mempercayai mitos-mitos yang beredar di masyarakat, ya. Kalau kamu mengalami bersin terus menerus apalagi disertai dengan gejala lain periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Bersin adalah mekanisme alami tubuh untuk membersihkan saluran hidung dari berbagai benda asing seperti debu, serbuk sari, asap, atau kotoran.
Ketika partikel-partikel ini masuk dan mengiritasi hidung, tubuh secara otomatis merespons dengan bersin untuk mengusir iritasi tersebut.
Umumnya, bersin akan berhenti setelah benda asing tersebut dikeluarkan dan tidak lagi mengancam kesehatan.
Namun, ada kalanya bersin terjadi terus-menerus dan sulit untuk berhenti, yang tentunya menyebabkan rasa tidak nyaman.
Yuk simak ulasan berikut ini untuk mengetahui penyebab bersin!
Lingkungan yang berdebu
Salah satu penyebab bersin tidak kunjung mereda adalah berada pada lingkungan yang kotor dan berdebu. Sebab, debu dapat lebih mudah masuk ke saluran hidung hingga menyebabkan iritasi.
Hal ini pun lebih rentan terjadi pada seseorang yang memiliki alergi debu. Biasanya, bersin akan disertai dengan gejala lainnya, seperti hidung yang berair, hidung gatal, dan mata yang memerah.
Jika kamu mengalami alergi, coba gunakan rekomendasi obat alergi pada artikel berikut ini: “5 Rekomendasi Obat Gatal karena Alergi dengan Resep Dokter”.
Perubahan cuaca secara tiba-tiba dapat membuat kamu mengalami bersin yang tak kunjung mereda. Biasanya, hal ini rentan terjadi saat suhu dingin, seperti saat musim hujan atau musim dingin.
Namun, suhu tubuh biasanya dapat beradaptasi dengan suhu yang baru. Setelah menyesuaikan diri, bersin bisa mereda secara perlahan dengan sendirinya.